Surat Untuk Ayahku
Aku bangga padamu yah, aku sangat
bersyukur punya ayah sepertimu, aku sangat merindukanmu yah, tapi aku malu kepadamu, q malu sangat malu, aku yang telah lulus sarjana belum sempat
membahagiakanmu, belum bisa membahagiakan ibu, dan belum bisa sepertimu yah,
engkau yang hanya lulus Sekolah Dasar saja tapi engkau bisa membahagiakan
kelima anakmu dan mensekolahkan anak
anakmu sampai kejenjang perguruan tinggi negeri. Dengan bekal hanya lulus SD
tapi semangat yang engkau miliki seperti orang yang lulus dari perguruan tinggi
negeri, dengan semangat yang begitu besar engkau bisa mendirikan tempat bisnis,
bisnis itu menurutku besar dan luar biasa karena engkau hanya lulusan SD yah,
dan saat ini tempat bisnismu itu sudah dilanjutkan oleh anak2mu yah, jasamu
begitu besar buat anakmu ini, tapi anakmu ini belum bisa membalasnya dan
melampaui keberhasilanmu, tapi aku janji yah, bahwa aku akan membuatmu tersenyum disana, aku akan membahagiakan ibu
demi cintaku padamu yah.
Tiga tahun sudah jasadmu
meninggalkan kami, tapi jiwamu akan selalu ada di hati kami, karena menurut
kami kau adalah family hero. Hidup tiga
tahun tanpa kehadiranmu sungguh membuat hati selalu menangis, karena disaat aku ada masalah aku selalu mengadu
padamu yah, tapi selama itu tak seorangpun yang bisa memberikanku semangat dan motivasi
sepertimu yah. Selama itupun aku juga dianggap sebelah mata sama orang-orang
karena aku tak punya ayah, tapi ayah jangan khawatir, aku selalu menjawab bahwa
aku selamanya mempunyai ayah forever.
Aku selalu
mengeluarkan air mata ketika mengingatmu yah, aku teringat disaat kita tinggal
dirumah sakit, 1 bulan aku menemanimu, tidur dibawah kasurmu, aku menyaksikan
betapa kau kuat melawan penyakitmu, dan
ketika itu kau sempatkan perhatianmu pada anakmu ini, kau sempatkan untuk
membelikan anakmu ini sebuah laptop, meskipun keluarga membutuhkan dana untuk
biaya rumahsakit, tapi kau rela sisakan uang itu untuk kau belikan anakmu ini
laptop. Tapi yah, tak lama kau pulang ke rahmatullah, laptop yang kau belikan
itu telah dicuri orang, maafkanlah anakmu yang dhoif ini yah, anakmu yang
dhoif ini tidak bisa menjaga barang pemberianmu. Ketika ayah sudah tak bersama
kami dalam bentuk wujud, anakmu ini mengalami musibah yang berturut turut,
cobaan yang membuat air mata tak bisa dihentikan, tapi tenang yah, aku akan
menjadi anakmu yang tegar dan kuat dalam menjalani musibah ini, karena itu
semua adalah rencana Allah dan rencana-Nya pasti terbaik untukku. Aku akan
berusaha untuk bisa selalu semangat seperti semangatmu yah. Aku akan selalu tersenyum
untukmu yah, tapi aku tak bisa menahan air mata ketika aku mengingat hal itu
semua yah.
Ayah, semua anak-anakmu telah
sukses, ibu juga selalu sehat, cucu cucumu juga bertambah banyak tapi belum di
kasih anggota keluarga yang cewek. Anakmu yang dhoif ini sedang mencari jati
diri, dan berjalan untuk menggapai cita cita, demi membahagiakan ibu ayah. Doakan
anakmu ini dari sana ya ayah. Setiap langkah dan setiap detik aku selalu
mengingatmu dan berdoa untukmu ayah, selalu dan selamanya. Al fatihah. Anakmu sekarng
tinggal di jogja yah, belajar menata hati dan memerbaiki kesalahan kesalahan
yang pernah aku perbuat sebelumnya. Dan aku rindu sekali kepadamu yah. Tuhan aku ingin mempunyai jiwa kesatria,
jiwa semangat seperti ayahku, aku butuh itu tuhan, supaya aku bisa
membahagiakan mereka berdua. Ayah,., hadirlah dalam mimpiku, aku ingin bertemu
sama ayah dalam mimpi, datanglah yah kedalam mumpiku, karena aku ingin bertemu
dengan ayah, aku sangat rindu pada ayah, aku ingin curhat sama ayah, aku ingin
ayah yang memberi semangat untukq, karena saat ini aku butuh semangat.
Tuhan,.izinkan aku bertemu dengan ayahku didalam mimpiku.
For my father “Alm. H. Muslimin”
Komentar
Posting Komentar