WADAH PERJUANGAN

 Demi kebaikan bersama dan perjuangan serta khidmah kepada sesuatu yang telah merubah kehidupan kita. Maka kita harus berani menerima konsekuensi dari perjuangan itu sendiri, yakni di rasan rasani, di jelek jelekan, di downkan, di bicarakan yang negatif. Karena saya sadar bahwa diri ini hanya hamba amatir. Saya berkaca pada seorang gusdur, beliau telah di akui para ulama dunia bahwa beliau seorang alim dan pintar. Tapi pada kenyataannya beliau juga mempunya seorang pembenci. Jadi apapun itu harus santai dan tenang, kata beliau "gitu aja koq repot"

Komentar