pencari kehidupan

beberapa hari yang lalu saya pulang dari KUliah Kerja Nyata UIN Sunan Ampel, tempat KKN saya berada di desa Kare Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, anggota kelompok KKN kami sebanyak 19 orang terbagi menjadi 8 orang laki laki dan 11 orang perempuan.

banyak sekali arti kehidupan yang aku temui di tempat KKN saya, serta banyak pelajaran yang saya ambil dari kuliah kerja nyata saya, salah satu nya adalah menghargai seseorang, mengendalikan emosi, dan hidup dengan masyarakat pedesaan.
menghargai seseorang :
hidup dalam sebuah kelompok pasti sangat sulit sekali karena setiap orang memiliki pemikiran dan pendapat yang berbeda beda. jika perbedaan itu tidak di sikapi dengan saling menghormati maka jalan hidup sebuah kelompok akan menjadi gelap, dan akan saling menyakiti.
 setiap malam kami mengadakan evaluasi kerja seharian, dalam acara itu pasti ada omongan yang tidak sesuai dengan atiku, akan tetapi, dari situ aku mulai belajar untuk menghormati, membiarkan mereka berbicara dulu sampai selesai.
tidak hanya pada rapat saja. dalam hal apapun aku belajar menghargai seseorang, meskipun aku merasa tidak di hargai, tetapi aku di sana hanya belajar hidup dengan orang banyak, karena ibadah itu tidak harus di masjid masjid saja, hidup di masyarakat saja sudah di anggap ibadah, bahkan seorang ahli al quran menyatakan bahwa 90% isi al quran membahas hubungan manusia dengan manusia, 10 % nya hanya membahas ibadah sholat zakat dan sejenisnya. maka menjaga omongan dan hubungan kemanusiaan itu sangat sulit, karena menurut kita benar belum tentu menurut orang lain benar juga.

mengendalikan emosi:
sebagian dari kami ada yang belum bisa mengendalikan emosinya ketika lagi dalam keadaan rapat atau serius.
ada kejadian yang bisa di buat latihan untuk mengendalikan emosi. ketika waktu evaluasi ada sedikit ketidak komitmenan kami dalam membuat tugas, dan ketika itu juga suasana eval semakin lama semakin panas, karena dari pihak cewek sangat kecewa dengan kinerja cowok dan para cewek terbawa masalah yang menurutku itu masalah pribadi. dan akhirnya ada seorang teman cewek saya yang mengatakan ke saya, pas di depan muka saya "gak koyok koen, mek nyantai tok gak tau kerjo" . di hatiku merasa perih di katain seperti itu. aku sudah kerja keras tapi di katain seperti itu, untung saja aku ingat dengan prinsip awal aku sebelum brangkat KKN. yaitu mengendalikan emosi.
akhirnya aku jawab dengan mengucapkan "terima kasih" . kunci hati tenang bila menghadapi seperti itu adalah memahami situasi yang di alami orang tersebut. dan untngnya aku bisa memahami situasinya, oh mungkin karakternya memang begitu, oh mungkin terbawa oleh suasana, oh mungkin dia sangat perhatian kepadaku sehingga aku di ingatkan seperti itu. alhamdulllah aku bisa menyadari hal seperti itu akhirnya tidak ada yang namanya adu muulut.  

hidup bersama masyarakat desa:
tak kusangka sangka sikap warga desa KAre terhadap mahasiswa KKN sungguh sangat sopan dan menghormati kami, contohnya, setiap kami jalan jalan menelusuri bentang desa, dan setiap kami bertemu warga di sana, pasti ucapan "monggo mas mampir" terdengar oleh telinga kami.  padahal sebelumnya kami belum mengenalnya bahkan belum bertemu dengan mereka.
orang pedesaan itu sungguh sangat sopan dan bersikap baik.
selama satu bulan disana kami belum mendengarkan omongan yang menyakitkan.
setiap kami bertamu di rumah warga tersebut pasti kami di tawari makan makan, dan minuman, ketika itu juga, pada hari pertama kami menolak tawaran makan di rumahnya itu.
dan beberapa hari kemudian saya bertemu dengan seorang guru yang jadi mantu kepala desa Kare tersebut. dia seorang pendatang, kurang lebih 3 tahun yang lalu beliau baru tinggal di desa kare tersebut, beliau bercerita kepadaku tentang hari pertamanya di desa kare, dan ada ucapan yang membuat hatiku menangis "pertama kali aku ndek sini, aku heran, belum kenal tapi sikap warga desa kare ini sangat ramah sekali, sampai sampai aku itu di tawari makan, karna aku sudah makan akhirnya aku menolaknya, ketika itu aku melihat wajah warga itu sangat kecewa dan matanya berbenih benih, aku ndak tau itu karena apa," dan akhirnya, beliau sempat bertanya kepada morotua.e tentang kejadian tersebut. "itu ekspresi wajah kekecewaan le, pean ndak mau makan apa yang dia kasihkan" kata morotuo.e.
setelah  mendengarkan cerita mas itu saya baru tau kalau di kasih apa apa jangan sampai menolaknya meskipun dalam situasi apapun.
setiap saya di kasih, saya terima semua. hehehe

semoga aku menjadi pribadi yang lebih baik,,,,jangan mengejar kesuksesas jika kepribadianmu belum sempurna.
jika kita sudah di terima oleh masyrakt kare kepribadian kita baik maka kesuksesan akan datang dengan sendiinya

Komentar