Memenuhi tugas dari BMT NU Ngasem Institute
Nama saya Achmad Muzaqi, Branch Manager Cabang Parengan, saya lahir di desa gambiran kec. Mojoagung kab. Jombang. Pada tahun 2017 yang lalu, saya menikah dengan seorang gadis desa yang cantik, tepatnya di desa lajo lor kec singgahan kab. Tuban. Dan saya langsung memantabkan hati untuk tinggal dan menjadi warga desa lajo lor setelah akad dan resepsi di laksanakan.
Mandiri dan berani, mungkin waktu itu yang bisa menggambarkan kondisi saya setelah memutuskan tinggal di desa istri saya. Kesana kemari mencari pekerjaan, mengirim lamaran ke beberapa kantor dan perusahaan, 3 bulan lamanya saya menunggu panggilan dari salah satu surat lamaran itu. Tepatnya bulan oktober tahun 2017 saya mendapatkan panggilan wawancara dari kantor POS Tuban.
Kerjalah saya di kantor Pos Tuban sebagai pos assurance consultan. Dan Singkat cerita, di bulan ke 16 saya bekerja di kantor pos tuban, saya memutuskan mengundurkan diri atau resign dari kantor pos karena ada beberapa factor x.
Sebelum saya di terima di keluarga besar kopsyah BMT NU Ngasem Jawa Timur ada sesuatu yang tak bisa dilupakan. Yaitu ketika pertama kali melamar pekerjaan di kopsyah BMT NU Ngasem tepatnya di bulan januari 2019 ada “di buka lowongan, posisi teller dan marketing, penempatan cabang parengan, silahkan kirim berkas lamaran di cabang terdekat” tulisan itulah yang ada di selembar kertas lowongan pekerjaan yang di tempelkan di papan pengumuman kantor pos bojonegoro. Setelah itu saya pergi ke kecamatan parengan yang di sebutkan di lowongan tersebut guna mencari kantor cabangnya, kebetulan kecamatan parengan itu tetanggaan dari kecamatan tempat saya tinggal. Kesana kemari, bolak balik sepanjang jalan raya parengan, saya belum menemukan kantor cabang parengan juga, akhirnya, keesokan harinya saya pergi ke kota bojonegoro guna mengantar surat lamaran, tepatnya di kantor cabang banjarjo, saya tarohlah surat lamaran kerja tersebut di situ, dari situ saya baru tahu, Ternyata cabang parengan adalah kantor cabang baru yang mau akan di buka, jadi belum ada kantornya.
Bulan februari tahun 2019 alhamdulillah saya di terima kerja di BMT NU Ngasem Jawa Timur, penempatan pertama atau magang berada di kantor cabang kec trucuk bojonegoro, jarak antara rumah dengan kantor cabang trucuk sekitar 38 km. Jadi saya brangkat dari rumah sekitar pukul 05.00 pagi karena jam masuk kerja maksimal jam 06.000 pagi.
Hal yang baru, hal yang berbeda, semuanya di luar jalur pengalaman kerja saya sebelum ini. Mulai Dari jam masuk kerja, seragam kerja, laporan wajib tilawah tahajud, rutinan sholat dhuha, membaca surat al waqiah, sebutan santri bukan karyawan. Berat? Iya. Tapi karena niat awal yang begitu besar ingin berkhidmah di NUnya, semua jadi ringan dan bisa di lakukan.
Bulan maret 2019 ada pengumuman jabatan dan tempat kerja. Tak menyangka saya di panggil ke depan sebagai koordinator cabang parengan, padahal di surat lamaran kerja dulu saya tulis jabatan sebagai teller.
Sampai saya menulis ini, alhamdulillah saya masih di percaya sebagai nahkoda kantor cabang parengan. 3 tahun lebih lamanya sejak saya di terima di BMT NU Ngasem tercinta ini, pengalaman suka duka pasti ada, kalau di jabarkan secara detail dari awal masuk sampai sekarang mungkin bisa menghabiskan 3-5 lembar. Jadi yang ingin saya tulis di sini adalah tentang perubahan positif yang terjadi pada diri saya sendiri dan pada keluarga kecil saya ketika saya jadi santri BMT NU Ngasem Jawa Timur.
Ibadah sunnah maupun wajib sedikit demi sedikit tertata dengan baik, membaca al quran minimal 1 lembar setiap hari jadi terbiasa, hubungan NU tambakberas tidak terputus, karena saya punya sejarah panjang di tambakberas, punya kenalan banyak, memiliki putri yang cantik dan solihah, terbentuknya usaha istri saya yaitu shakila shop, sedikit demi sedikit sesuatu yang saya inginkan dulu bisa terwujud, bisa nyicil buat beli tanah, punya investasi pendidikan anak, dan masih banyak lagi sesuatu yang saya dapatkan selain bisyatoh dari BMT NU Ngasem Jawa Timur ini.
Mudah mudahan saya dan keluarga mendapatkan keberkahan dari NU khususnya dan dari para ulama NU pada umumnya. Harapannya saya bisa bertahan di sini sampai saya tidak bisa berbuat apa apa untuk mengabdi dan berkhidmah.
Komentar
Posting Komentar