MENGELUH





Ketika seseorang  berani menyampaikan kondisi sesungguhnya (demi kebaikan bersama), apakah sebutan “mengeluh” pantas di sandingkan pada seseorang itu? Ketika seseorang menanyakan sesuatu yang belum jelas apakah sebutan “mengeluh” pantas di sandingkan? Ketika seseorang itu ingin keterbukaan, apakah sebutan “mengeluh” pantas di sandingkan pada seseorang itu? Dan ketika seseorang menyampaikan kondisi yang menurut dia sangat tidak berpihak kepadanya, apakah seseorang itu disebut orang yang “mengeluh” juga? siapa yang bisa menjawab? Tidak ada kebenaran yang hakiki, karena kebeneran mutlak hanya milik Allah SWT.

  kita sepakat bahwa “mengeluh” itu sifat negatif dan tidak baik  bagi diri seseorang yang sedang berjuang, sepakat! Tidak bisa di ganggu gugat. Mengeluh itu bagi seseorang yang tdak terima dengan apa yang sudah di takdirkan oleh Tuhan, mengeluh itu tidak mau bergerak.

“mengeluh” sebuah kata yang bisa hadir dalam diri manusia biasa seperti saya ini. Kapanpun dan dalam kondisi seperti apapun, “mengeluh” bisa menguasai diri manusia biasa seperti saya ini. Terkadang “mengeluh” bisa melakat ke dalam diri ini karena orang lain yang melekatkan, Tapi juga muncul dengan sendirinya. Tapi satu hal yang selama ini saya lakukan, Yaitu mengeluh boleh tapi jangan lama lama dan keseringan. Jika “mengeluh” sudah menguasi diri ini, cepatlah sadar, ingat pada target, tujuan dan mimpi yang harus di perjuangkan. Lalu bagaimana “mengeluh” itu tidak bisa lagi menguasi diri ini? Bertemanlah, bergaulah, bekerjalah becurhatlah dan sejenisnya dengan seseorang yang selalu berfikir positif. Terima kasih sudah mengingatkan diri ini  bahwa saya adalah manusia biasa yang sedang menuju manusia yang luar biasa, dan  bermanfaat bagi orang banyak. Selanjutnya saya akan cetak tulisan yang besar yaitu “STOP MENGELUH” dan saya tempelkan di sudut sudut yang biasa saya lihat.

Lajo lor, 

Komentar