TERBANYAK

10.001 KM – Bergerak dan Menggerakkan

Perjalanan ini penuh dengan cerita suka dan duka yang datang dari sahabat saya, ya betul, beliau adalah Bapak Damanto. Beliau mulai menorehkan tinta perjuangannya di wadah ini pada tahun 2019, bersama dengan saya. Sebelum benar-benar masuk ke dalam dunia perjuangan ini, kami terlebih dahulu ditempa dalam sebuah tes selama dua hari satu malam, di tempat dan suasana yang sama. Dari sana, kami melangkah membawa cerita masing-masing, menapaki perjalanan dengan sejarah yang berbeda. Bapak Damanto memulai kariernya sebagai seorang marketing, sementara saya berangkat dari posisi koordinator. Begitulah takdir mengatur jalan kami. Berkat kegigihan dan keseriusan beliau dalam menjalankan amanah, Alhamdulillah, kami akhirnya dipertemukan di posisi yang sama memulai babak baru bersama. Sejak itu, kami berusaha meninggalkan jejak perjalanan yang tidak hanya diukur oleh kilometer, tetapi juga mampu memberi semangat kepada siapa pun yang melewatinya. Setiap langkah, setiap pergerakan, menjadi...

Adab keluarga yang ditinggalkan saat pergi naik haji

 Adab keluarga yang ditinggalkan saat pergi naik haji adalah sebagai berikut:

  1. Doa dan dukungan: Keluarga yang ditinggalkan harus memberikan doa dan dukungan kepada anggota keluarga yang akan naik haji. Doa yang tulus dan dukungan moral akan memberikan kekuatan kepada mereka selama perjalanan haji.

  2. Menjaga kehidupan keluarga: Keluarga yang ditinggalkan harus tetap menjaga kehidupan sehari-hari dengan baik selama anggota keluarga yang sedang naik haji pergi. Mereka harus memastikan bahwa semua kebutuhan rumah tangga dan tanggung jawab lainnya tetap terpenuhi dengan baik.

  3. Kewajiban agama: Keluarga yang ditinggalkan juga harus memenuhi kewajiban agama mereka selama anggota keluarga sedang naik haji. Ini termasuk menjalankan shalat, membayar zakat, dan melakukan ibadah lainnya sesuai dengan ajaran agama.

  4. Kesabaran dan pemahaman: Ketika seorang anggota keluarga pergi naik haji, keluarga yang ditinggalkan harus memiliki kesabaran dan pemahaman. Perjalanan haji membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi keluarga harus mampu menghadapi kepergian tersebut dengan kesabaran dan memahami betapa pentingnya ibadah haji dalam kehidupan agama.

  5. Komunikasi: Selama anggota keluarga berada di perjalanan haji, penting bagi keluarga yang ditinggalkan untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan mereka. Mereka dapat berkomunikasi melalui telepon, pesan teks, atau media sosial untuk menjaga ikatan dan memberikan dukungan moral.

  6. Menyambut kepulangan: Setelah anggota keluarga selesai naik haji, keluarga yang ditinggalkan harus menyambut kepulangannya dengan sukacita dan kegembiraan. Ini termasuk memberikan selamat dan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapatkan selama perjalanan haji.

Semua ini adalah bagian dari adab keluarga yang di tinggal naik haji, yang bertujuan untuk mendukung anggota keluarga dalam menjalankan ibadah haji mereka dengan penuh keberkahan dan mendapatkan manfaat spiritual yang maksimal.

Komentar