TERBANYAK

10.012 KM

  10.012 KM, perjalanan yang tidak mudah, perjalanan yang penuh dengan lika liku, tapi saya sadar bahwa hidup ya harus seperti itu biar bermakna dan berkesan. Angka, iya betul. Angka 12 adalah tanggal dimana saya lahir di bumi pertiwi ini, tiba tiba saya teringat dengan tulisan saya 10 tahun yang lalu. Langsung saja ini adalah tulisan saya yang masih saya simpan di memori laptop Suara katak yang terdengar merdu malam itu menemani kesendirianku. Aku melirik jam dinding di kamar pondok, dan oh tidak jarum pendeknya sudah menunjuk angka tiga dini hari. Namun, mata ini masih saja enggan terpejam, seolah ada sesuatu yang menghalangi. Aku duduk seorang diri di kamar kenangan itu. Di hadapanku tergeletak sebuah laptop usang yang dulu begitu setia menemaniku saat menyelesaikan studi di salah satu universitas di Surabaya. Malam yang sunyi membuat tanganku gatal untuk kembali membuka laptop itu. Sejenak aku menarik napas panjang, menatap sekeliling. Teman sekamarku sudah tertidur pulas,...

Adab keluarga yang ditinggalkan saat pergi naik haji

 Adab keluarga yang ditinggalkan saat pergi naik haji adalah sebagai berikut:

  1. Doa dan dukungan: Keluarga yang ditinggalkan harus memberikan doa dan dukungan kepada anggota keluarga yang akan naik haji. Doa yang tulus dan dukungan moral akan memberikan kekuatan kepada mereka selama perjalanan haji.

  2. Menjaga kehidupan keluarga: Keluarga yang ditinggalkan harus tetap menjaga kehidupan sehari-hari dengan baik selama anggota keluarga yang sedang naik haji pergi. Mereka harus memastikan bahwa semua kebutuhan rumah tangga dan tanggung jawab lainnya tetap terpenuhi dengan baik.

  3. Kewajiban agama: Keluarga yang ditinggalkan juga harus memenuhi kewajiban agama mereka selama anggota keluarga sedang naik haji. Ini termasuk menjalankan shalat, membayar zakat, dan melakukan ibadah lainnya sesuai dengan ajaran agama.

  4. Kesabaran dan pemahaman: Ketika seorang anggota keluarga pergi naik haji, keluarga yang ditinggalkan harus memiliki kesabaran dan pemahaman. Perjalanan haji membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi keluarga harus mampu menghadapi kepergian tersebut dengan kesabaran dan memahami betapa pentingnya ibadah haji dalam kehidupan agama.

  5. Komunikasi: Selama anggota keluarga berada di perjalanan haji, penting bagi keluarga yang ditinggalkan untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan mereka. Mereka dapat berkomunikasi melalui telepon, pesan teks, atau media sosial untuk menjaga ikatan dan memberikan dukungan moral.

  6. Menyambut kepulangan: Setelah anggota keluarga selesai naik haji, keluarga yang ditinggalkan harus menyambut kepulangannya dengan sukacita dan kegembiraan. Ini termasuk memberikan selamat dan memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan pelajaran yang mereka dapatkan selama perjalanan haji.

Semua ini adalah bagian dari adab keluarga yang di tinggal naik haji, yang bertujuan untuk mendukung anggota keluarga dalam menjalankan ibadah haji mereka dengan penuh keberkahan dan mendapatkan manfaat spiritual yang maksimal.

Komentar