RINDU

 

Rindu

Rindu, kata yang  hanya bisa merasakan, tidak bisa berjumpa

Menambah keyakinan bahwa dia sangat berarti buatku

Rindu, tak bisa membendung air mata

Menambah ketakutan akan penyesalan dariku

 

Computer di depan kasurku sudah berdebu

Pertanda, sudah lama diri ini tak memikirkannya

Dia tidak seperti orang lain, yang bisa menghubungiku kapan saja

Hanya bisa menunggu telfon dariku

 

Tut tut tut, di angkatlah telfonku sama dia

Dia tidak seperti orang lain, yang pintar berbicara

Hanya menunggu pertanyaan dariku

Sesekali bertanya kepadaku “pripun kabarmu?”

 

Tahun berganti, berkurang juga usinya

Staminanya, kesehatannya, kulitnya juga ikut berganti

“sikilku kadang linu, di gawe lunggoh terus kadang linu”

“Alhamdulillah, jek isok sholat jamaah, melu melu pengajian”

 

Inginku selalu berada di sisinya

Menggerakan jari jariku di kakinya bukan di keybord komputer

Memandangnya, bukan memandang computer

Setidaknya, sudah membuat lisan ini berdoa al fatihah buatnya.

 

 

Komentar