Perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, mungkin ini yang sering terucap dari mulut Perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, mungkin ini yang sering terucap dari mulut seseorang ketika mengalami momen berharga dalam hidupnya yang tak terduga. Malam yang sunyi di bawah rembulan membawa suasana yang menyentuh hati, cahaya bulan menghiasi, dan lantunan ayat suci Al-Quran terdengar dari segala penjuru, utara, selatan, barat, timur, Al-Quranul Karim bersahutan oleh hamba yang beriman. Suasana ini hanya bisa kita rasakan selama satu bulan dalam setahun, yaitu di bulan suci Ramadan.
Ketika pandangan menghilang di dalam rumah, aku terdorong
untuk menulis sesuatu yang nantinya akan dibaca oleh anak cucuku. Pada malam
ini, kutitipkan tulisan ini untuk mereka, dengan harapan bisa menjadi inspirasi
dalam menjalankan peran kehambaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
TERIMA KASIH YA ALLAH, TERIMA KASIH BMT NU NGASEM JAWA
TIMUR, TERIMA KASIH IBU DAN ALM. BAPAK SAYA, TERIMA KASIH ISTRIKU TERCINTA,
TERIMA KASIH SAUDARA SAUDARAKU, TERKHUSUS TERIMA KASIH KEPADA YANG MENINGGALKAN
LUKA KECEWA DALAM HATI, YANG MEMBUAT DIRI INI MENGAMBIL JALAN ALLAH YANG SUDAH
DISIAPKAN. I GOT IT.
Berjumpa dan melaksanakan ibadah di tanah suci Makkah Al
Mukaromah adalah impian mulia bagi setiap Muslim di seluruh dunia. Terlebih
lagi, jika bisa melakukannya di bulan suci Ramadhan, seperti yang disabdakan
oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang berumroh di bulan suci
Ramadhan, pahalanya sama dengan haji bersamaku.” SubhanAllah walhamdulillah,
sungguh berkah yang luar biasa. Qadarullah, seorang pemuda bernama Achmad Muzaqi
mendapatkan kesempatan istimewa untuk beribadah di tanah suci Makkah Al
Mukaromah pada bulan suci Ramadhan, tepatnya bertepatan dengan 4 hari puasa
bulan suci Ramadhan. Qadarullah, meskipun sejak kecil tidak pernah terbayang
atau berimpian untuk bisa beribadah di sana.
Seperti umumnya kehidupan seseorang, masa lalu pasti penuh
dengan suka dan duka. Namun, kehidupan Muzaqi berbeda. Kehidupannya bisa
digambarkan seperti minuman es teh tanpa gula, yaitu hambar. Orang tuanya
pastinya sudah mendidiknya dengan baik seperti orang tua pada umumnya, tapi
entah mengapa Muzaqi saat kecil hingga lulus sekolah MTS memiliki pola hidup
yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Tidak bisa digambarkan, tidak ada
prestasi yang dibanggakan, dan yang lebih menyedihkan lagi adalah kekhawatiran
orang tuanya terhadap masa depan anaknya akan seperti apa.
Jelas berbeda kalau dibandingkan dengan kehidupan anak pada
umumnya, muzaqi dulu waktu masih sekolah SD sampai sekolah MTS adalah seorang anak yang tidak mengenal kehidupan
luar, yang dia kenal yaitu antara halaman tetangga, anak kecil dan rumah. Teman
yang lain sedang bermain sepeda, zaki cukup bermain pasir pasiran bersama anak
kecil. yang lain bermain sepeda keluar kampung, zaki hanya bisa bermain dengan
anak tetangganya. Seperti itulah sirklus kehidupan muzaqi wakti kecil sampai
lulus MTS.
Bagaimana kehidupan pemuda bernama achmad muzaqi setelah dia
lulus sekolah MTS N Mojoagung? Diantarkan oleh seorang bapak menuju dasar
lautan ilmu (BAHRUL ULUM), menyelam tanpa bantuan alat oksigen, hanya berbekal
yakin dan pasrah. Tahun demi tahun sudah dijalankan. Saat ini achmad muzaqi
berusia 31 sudah beristri dan di anugerahi anak kedua yang bernama Adiba
Zakiyatun Nusroh Asshakila berusia 5 tahun. “Barokah itu nyata, doa orang tua
itu melangit”. Kata itulah yang bisa mneggambarkan perubahan kehidupan dari
seorang achmad muzaqi. Tanpa meyakini hal tersebut mungkin achmad muzaqi tidak
akan bisa menulis seperti ini.
Achmad Muzaqi mengikuti jalan yang telah ditunjukkan oleh
Allah, melalui BMT NU Ngasem, dengan kesungguhan dan semangat yang tinggi. Ia
menghadapi tantangan dan rintangan dengan penuh keyakinan, bertekad mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dan akhirnya, ia berhasil menggapainya.
SEKALI LAGI
TERIMA KASIH YA ALLAH, TERIMA KASIH BMT NU NGASEM JAWA
TIMUR, TERIMA KASIH IBU DAN ALM. BAPAK SAYA, TERIMA KASIH
ISTRIKU TERCINTA, TERIMA KASIH SAUDARA SAUDARAKU, TERKHUSUS
TERIMA KASIH KEPADA YANG MENINGGALKAN LUKA KECEWA DALAM HATI, YANG MEMBUAT DIRI
INI MENGAMBIL JALAN ALLAH YANG SUDAH DISIAPKAN. I GOT IT.
Komentar
Posting Komentar