TERBANYAK

10.012 KM

  10.012 KM, perjalanan yang tidak mudah, perjalanan yang penuh dengan lika liku, tapi saya sadar bahwa hidup ya harus seperti itu biar bermakna dan berkesan. Angka, iya betul. Angka 12 adalah tanggal dimana saya lahir di bumi pertiwi ini, tiba tiba saya teringat dengan tulisan saya 10 tahun yang lalu. Langsung saja ini adalah tulisan saya yang masih saya simpan di memori laptop Suara katak yang terdengar merdu malam itu menemani kesendirianku. Aku melirik jam dinding di kamar pondok, dan oh tidak jarum pendeknya sudah menunjuk angka tiga dini hari. Namun, mata ini masih saja enggan terpejam, seolah ada sesuatu yang menghalangi. Aku duduk seorang diri di kamar kenangan itu. Di hadapanku tergeletak sebuah laptop usang yang dulu begitu setia menemaniku saat menyelesaikan studi di salah satu universitas di Surabaya. Malam yang sunyi membuat tanganku gatal untuk kembali membuka laptop itu. Sejenak aku menarik napas panjang, menatap sekeliling. Teman sekamarku sudah tertidur pulas,...

Anniversary 8 Tahun

 


‎8 tahun telah kita lewati. Salam kasih sayang untuk istriku tercinta. Bagaimana rasanya menjalani delapan tahun bersama seorang anak laki-laki yang memiliki banyak kekurangan? Oh iya, kekurangan itu sudah tertutup dengan kelebihanku ya?  kelebihan berat badan maksudnya?  perut jemblung. Hehe

‎Rasanya tidak enak sekali kalau momen seumur hidup sekali ini di biarkan kosong, ya kan? Oke saya isi dengan menulis ya, kalau tidak suka jangan di baca ya, kalau suka silahkan di tutup saja WA.nya. Hehe. doakan yang baik ya buat keluarga kami, pasti doa itu kembali kepada yang berdoa.  begitu enaknya ya hidup ini. oke saya tulis.

‎Merayakan Anniversary ke-8, semoga hidup penuh berkah dan keluarga diberkahi. Kita tidak dapat menghindari ujian yang menanti di jalan menuju keluarga sakinah mawaddah  rahmah wa barokag, kita harus menghadapinya bersama-sama, saling terbuka, saling mendukung, saling mengevaluasi, sering berkomunikasi, dan bekerjasama. Tidak hanya kerikil kerikil kecil saja, tetapi badai-badai yang telah kita lewati bersama masih akan tetap ada menunggu di depan perjalanan kita. Oleh karena itu, "kuatkan" menjadi kata yang sering aku panjatkan dalam doa kepada Allah untuk keluarga besar kita, kuatkan kesabaran, kuatkan keikhlasan, kuatkan motivasi, kuatkan fisik kita, kuatkan segalanya.

‎Istriku, terima kasih atas pengertian dan kesabaranmu selama ini menghadapi perilaku suamimu ini. Terima kasih bersedia menjadi yang kedua setelah ibu, terima kasih telah mengizinkan suamimu ini untuk berusaha membahagiakan dua ratu di dunia ini, terima kasih. Mohon maaf, tidak perlu saya sebutkan kesalahan-kesalahan saya, karena jumlahnya sngat banyak. Cukup dengan permohonan maaf. Pasti di maafkanm hehe

‎Ungkapan ini bukan untuk membagikan kebahagiaan semata, bukan untuk mencari validasi, bukan untuk pencitraan, bahkan bukan untuk pamer. Ini semata-mata karena mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada keluarga besar kami. Apapun yang terjadi, kita harus mensyukuri. Kalian berhak bahagia dengan versi terbaik kalian, jadilah diri sendiri dengan versi terbaik kalian. salah satu bentuk kebahagiaan adalah mensyukuri apapun yang terjadi. Alhamdulillah.

Komentar